KASONGAN – Temuan Satuan Tugas (Satgas) Pangan mengenai praktik pengoplosan beras di pasaran, mendapat sorotan serius dari DPRD Kabupaten Katingan. Praktik curang tersebut dinilai berpotensi merugikan masyarakat, baik secara ekonomi maupun dari sisi kesehatan.
Wakil Ketua II DPRD Katingan, H. Wiwin Susanto, S.Pd meminta masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli beras untuk kebutuhan sehari-hari. Dia mengingatkan, modus pengoplosan yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab bisa menurunkan kualitas konsumsi masyarakat. “Praktik ini jelas merugikan konsumen,” tegasnya, baru-baru ini.
Sebagai langkah antisipasi, Wiwin mendorong masyarakat untuk lebih mengutamakan produk beras lokal. Menurutnya, beras yang dihasilkan petani daerah memiliki keaslian dan kualitas yang lebih terjamin dibandingkan beras dari luar dengan asal-usul yang tidak jelas. “Membeli beras lokal juga berarti ikut mendukung kesejahteraan petani kita,” ujarnya.
Dia menambahkan, imbauan ini sekaligus menjadi upaya mendorong kemandirian pangan daerah. Dengan memperkuat posisi petani lokal, maka rantai pasokan beras di Katingan akan lebih aman dari praktik curang semacam pengoplosan. “Selain itu, konsumen pun memiliki jaminan lebih kuat terhadap keamanan produk yang mereka konsumsi,” katanya.
DPRD Katingan, kata Wiwin, tidak tinggal diam menyikapi persoalan ini. Pihaknya berkomitmen untuk memantau secara ketat perkembangan di lapangan serta berkoordinasi dengan instansi terkait guna menindak tegas pelaku pengoplosan beras. Hal ini, menurutnya, penting agar praktik ilegal tersebut tidak semakin meluas di pasaran.
“Saya mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam pengawasan. Kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan. Jika menemukan indikasi pengoplosan beras, segera laporkan agar bisa ditindaklanjuti. Dengan kerja sama semua pihak, kita bisa mewujudkan pasar yang sehat dan aman,” pungkas Politisi PKB tersebut. (kc1)
