KASONGAN – Festival Budaya Penyang Hinje Simpei (FBPHS) 2025 yang digelar Pemerintah Kabupaten Katingan menuai apresiasi dari kalangan legislatif. Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Tantan Suhaimi, SE menilai kegiatan tahunan ini menjadi momentum penting dalam menjaga kelestarian budaya lokal di tengah arus modernisasi.
Menurut Politisi Partai Golkar tersebut, FBPHS tidak hanya sekedar acara hiburan, melainkan juga sarana memperkuat identitas daerah. Dia menyebut, inisiatif pemerintah daerah menggelar festival budaya menunjukkan komitmen serius untuk memperkenalkan dan merawat kekayaan tradisi masyarakat Katingan.
“Festival ini memiliki nilai strategis dalam melestarikan seni budaya. Di tengah derasnya perkembangan zaman, kegiatan semacam ini sangat dibutuhkan agar warisan leluhur tidak hilang atau terlupakan,” ujar Tantan kepada awak media, Selasa (22/07/2025).
Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa FBPHS 2025 menghadirkan beragam agenda menarik, mulai dari pertunjukan seni tradisional, pameran kerajinan tangan, hingga lokakarya budaya. “Kehadiran program-program tersebut memberikan ruang edukasi yang luas bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih mengenal akar budaya mereka sendiri,” katanya.
Tantan menekankan, festival budaya seperti ini merupakan investasi jangka panjang dalam membangun rasa kebersamaan sekaligus memperkuat jati diri daerah. Dengan penyelenggaraan rutin, dia berharap masyarakat Katingan semakin mencintai budayanya dan menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Keberhasilan FBPHS tahun ini harus dijadikan motivasi untuk terus mengembangkan kegiatan serupa di masa mendatang. Dengan begitu, kebudayaan Katingan dapat semakin dikenal, sekaligus menjadi salah satu pilar pembangunan berkelanjutan daerah,” ucapnya. (kc1)
