KASONGAN – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Katingan, Ny. Sumiati Saiful, menyoroti isu krusial terkait kualitas pendidikan di daerahnya. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), tercatat 3.900 peserta didik di Kabupaten Katingan masuk dalam kategori Angka Tidak Sekolah (ATS), dengan hanya 190 di antaranya yang telah terverifikasi.
Ny. Sumiati yang Juga Bunda Literasi dan Bunda Guru Katingan ini menjelaskan, bahwa tingginya angka ATS ini berdampak langsung pada tingkat partisipasi sekolah, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) di Katingan. Ia menegaskan,
“Ini merupakan tanggung jawab kita semua untuk menurunkan angka ATS. Kita harus memastikan, apakah data tersebut benar-benar sesuai dengan kondisi riil atau fakta di lapangan,” katanya saat membuka kegiatan Pendampingan Update Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Satuan Pendidikan Tahun 2025, di Aula Kantor Dinas Pendidikan Katingan, Kamis (28/08/2025).
Menanggapi permasalahan ini, Sumiati meminta para kepala sekolah dan operator di seluruh Kabupaten Katingan untuk segera memperbaiki data peserta didik mereka. “Akurasi data sangat penting, untuk menghindari dugaan yang dapat berimplikasi hukum, terutama terkait penyaluran Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP),” tuturnya.
Sumiati mengingatkan bahwa saat ini, transparansi data pendidikan diawasi secara ketat oleh berbagai pihak. “Kita terpantau oleh semua pihak, baik oleh aparat maupun masyarakat melalui aplikasi yang terintegrasi ke Survei Penilaian Integritas (SPI) KPK RI,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ny. Sumiati juga menyampaikan harapannya agar jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. “Bina terus anak didik kita dengan rasa aman, nyaman serta kita toreh pendidikan yang berkualitas,” pungkasnya. (kc1)