KASONGAN – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Katingan hingga pertengahan tahun anggaran 2025 menjadi sorotan serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Dengan angka capaian yang baru menyentuh 26 persen, legislatif mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan untuk segera mengambil langkah strategis guna mengejar target yang ditetapkan.
Anggota DPRD Katingan, H. Fahmi Fauzi, S.Hut, mengungkapkan keprihatinannya terkait rendahnya realisasi PAD ini. Menurut Politisi Partai NasDem itu, pencapaian 26 persen di paruh waktu tahun anggaran 2025 merupakan angka yang sangat minim dan memerlukan perhatian ekstra dari instansi terkait.
“Organisasi Perangkat Daerah atau OPD penghasil PAD tidak boleh terlena. Dengan sisa waktu yang semakin menipis, diperlukan kerja keras dan inovasi untuk menggenjot pendapatan. Jangan lengah. Sisa waktu tahun 2025 ini hanya beberapa bulan lagi,” tegas Fahmi, baru-baru ini.
Menurutnya, rendahnya capaian ini memerlukan terobosan dan strategi baru dari OPD. Jika tidak ada langkah cepat dan inovatif, target PAD yang telah ditetapkan dikhawatirkan tidak akan tercapai. “Hal ini tentu akan berdampak pada kemampuan daerah dalam membiayai program pembangunan dan pelayanan publik,” katanya.
DPRD Katingan berharap, Pemkab segera melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab rendahnya realisasi PAD. Dengan demikian, upaya percepatan dapat dirumuskan secara tepat sasaran.
“Kolaborasi antara semua pihak sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Saya berharap, Pemkab Katingan dapat segera mengejar ketertinggalan dan mencapai target PAD di sisa waktu tahun anggaran 2025,” ucapnya. (kc1)