KASONGAN – Seluruh pemerintah desa di Kabupaten Katingan diminta meningkatkan pengawasan terhadap perairan di wilayah masing-masing. Imbauan ini disampaikan anggota DPRD Kabupaten Katingan, Eterly, D. A.Md, seiring dengan meningkatnya aktivitas penangkapan ikan.
Menurut Eterly, pengawasan menjadi penting untuk mencegah praktik penangkapan ikan ilegal, khususnya penggunaan setrum dan racun. Ia menilai cara-cara merusak tersebut tidak hanya mengancam kelestarian ekosistem perairan, tetapi juga berpotensi memicu kerugian jangka panjang bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pada hasil sungai.
“Penangkapan ikan tidak boleh dilakukan sembarangan. Jika praktik ilegal ini terus dibiarkan, populasi ikan bisa terancam punah. Dampaknya tentu sangat merugikan bagi kelestarian sumber daya alam dan mata pencaharian masyarakat,” tegas politisi Partai NasDem ini, baru-baru ini.
Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah desa dalam mengedukasi masyarakat. Menurutnya, warga perlu diberi pemahaman mengenai bahaya metode penangkapan ikan yang merusak, sekaligus diarahkan untuk menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. “Kesadaran masyarakat adalah kunci utama dalam menjaga kelestarian perairan,” ujarnya.
Selain itu, Eterly menilai kolaborasi lintas pihak menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat perlu bahu-membahu dalam mencegah penangkapan ikan ilegal agar keberlanjutan ekosistem sungai tetap terjaga.
“Dengan pengawasan yang lebih ketat dan edukasi yang berkesinambungan, kita berharap populasi ikan sungai di Kabupaten Katingan dapat tetap lestari. Langkah ini sekaligus menjadi upaya menjaga keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal,” pungkasnya. (kc1)
